Ng-Chan mengatakan kehamilannya sangat dramatis, karena dia, ibu dan putrinya semuanya tertular Covid-19 setelah kembali dari liburan keluarga ke Eropa pada bulan Maret. Suami dan ayahnya, yang juga ikut dalam perjalanan, tidak terinfeksi.

Saat didiagnosis Covid-19, Nyonya Ng-Chan hamil 10 minggu. Ng-Chan dan Aldrina hanya sakit ringan dan keluar dari rumah sakit setelah 2,5 minggu.

Ketua divisi kebidanan dan ginekologi di Rumah Sakit Wanita dan Anak KK (KKH), Associate Professor Tan Hak Koon, mengatakan kepada The Straits Times bahwa jumlah wanita hamil yang terinfeksi Covid-19 di bawah perawatan rumah sakit di Singapira masih "sangat rendah", dan belum ada telah melahirkan.

Prof Tan mengatakan pedoman yang diterbitkan oleh Royal College of Obstetricians and Gynecologists di Inggris pada bulan Oktober mengatakan saat ini penularan COVID-19 dari ibu hamil ke bayinya selama kehamilan atau kelahiran jarang terjadi.

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan belum diketahui apakah seorang wanita hamil dengan COVID-19 dapat menularkan virus ke janin atau bayinya selama kehamilan atau persalinan.